Kemarin, sebuah serenada kucipta saat hujan mereda
Segores jingga ditinggalkan senja dalam beberapa bait liriknya
Kecupan angin mengubahnya dan percikan dari genangan menghidupkannya
Ia tengah menari saat aku teringat pada pelangi yang tak kasat mata
Langit membiru dan menggelap, membawa sepucuk dua pucuk awan yang menyimpan cahaya di balik mendungnya
Kutuliskan beberapa potong kata di ujung nada
Menjelmakan rasa dan asa yang lama disimpan jiwa
Serenadaku menari makin indah dan anggun seiring gulita yang makin menerpa
Ingin kupeluk ia erat dan mesra
(7 juli 2008, 20.58)
Aldes (ganteng)
Minggu, 22 Maret 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar